nadyanovianti

Habitat

Habitat meupakan kata yang berasal dari bahasa Latin yang artinya menempati. Pengertian habitat adalah tempat suatu spesies untuk tinggal dan berkembang. Habitat juga dapat dipakai untuk menunjukkan tempat tumbuh sekelompok organisme dari berbagai spesies yang nantinya akan membentuk suatu komunitas.  Maka habitat sekelompok organisme mencakup organisme lain yang merupakan komponen lingkungan (komponen lingkungan biotik) dan komponen lingkungan abiotik.

Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Dan menurut Odum (1993), semua makhluk hidup mempunyai tempat hidup yang disebut habitat.

 

Adaptasi

Adaptasi merupakan kemampuan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik. Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.

Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi

1.   Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi pada singa dan harimau memiliki gigi yang runcing dan tajam untuk makan daging. Sedangkan gigi sapid an kambing, kerbau memiliki gigi yang tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan mengunyah makanan.

2. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik. Contoh adapatasi fisiologis seperti pada binatang / hewan onta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri.

 

Evolusi

Evolusi adalah merupakan kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan. Kemudian bahasa itu diserap menjadi bahasa inggris evolution yang berarti perkembangan secara bertahap.

Pada teori evolusi berpendapat bahwa terjadi perubahan pada makluk hidup menyimpang dari struktur awal dalam jumlah yang banyak beraneka ragam dan kemudian menyebabkan terjadinya dua kemungkinan. Kemungkinann yang pertama adalah makhluk hidup yang berubah akan mampu bertahan dan tidak punah atau disebut juga dengan istilah evolusi progresif. Sedangkan kemungkinan atau opsi yang kedua adalah mahluk hidup yang berubah atau berevolusi tadi gagal bertahan hidup dan akhirnya punah atau disebut dengan evolusi regresif.

Teori evolusi merupakan perpaduan antara ide (gagasan) den fakta (kenyataan). Yang dianggap sebagai pencetus ide evolusi ialah Charles Darwin (1809-1892) yang menerbitkan buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul “On the ofiginof species by means of natural selection” atau “The preservation of favored races in the struggle for life”.

Alfred Wallace (1823-1913) secara terpisah mengembangkan pemikirannya dan menghasilkan konsepsi yang sama dengan pendapat Charles Darwin.

Joseph Hooker, teman Charles Darwin menggabungkan tulisan Alfred Wallace den Charles Darwin. Judul kedua tulisan tersebut menjadi “On the tendency of species to from vafieties and on the perpetuation of vafieties and species by natural means of selection”.

 

Dan mengenai Energi, Relung, SP&SS (suksesi primer dan sekunder), dan Faktor Pembatas, dapat dilihat di blog teman saya 😉 😉

ddrustandi.wordpress.com/2011/04/01/4-resume/

 

Sumber:

pengertian-definisi.blogspot.com/2010/10/definisi-habitat.html

gurungeblog.wordpress.com/2009/01/05/evolusi-makhluk-hidup/

organisasi.org/pengertian_arti_definisi_evolusi_serta_jenis_dan_macam_evolusi_evolusi_kosmik_dan_evolusi_organik_pengetahuan_sains_biologi

organisasi.org/macam-jenis-adaptasi-makhluk-hidup-morfologi-fisiologi-dan-tingkah-laku-untuk-menyesuaikan-diri

Sumber suara yang berasal dari laut dapat berasal karena proses alami yang terbagi menjadi dua yaitu proses fisika dan proses biologi.

Proses fisika antara lain:

–          Aktivitas tektonik

–          Gunung api

–          Gempa bumi

–          Angin

–          Gelombang

Sedangkan proses biologi yaitu suara dari mamalia laut dan ikan. Salah satu contoh suara yang berasal dari mamalia laut adalah ikan paus dan lumba-lumba.

–          Ikan Paus

Jenis ikan paus yang dapat mengeluarkan suara yaitu paus biru (Balaenoptera Musculus ), hewan yang memiliki suara paling keras dan juga menyandang gelar sebagai hewan terbesar di bumi. Namun ada beberapa paus yang dapat mengeluarkan suara juga, tidak hanya paus biru. Beberapa spesies ikan paus ternyata berbicara dengan dialek yang berbeda-beda. Paus biru dari barat laut Samudra Pasifik mengeluarkan suara berbeda dari paus-paus biru di barat Samudra Pasifik. Suara mereka juga berbeda dengan paus yang hidup di sekitar Antartika. Ketiga kelompok itu juga mengeluarkan suara yang tidak sama dengan paus biru di Cile. Paus-paus di Pasifik timur memiliki suara seperti ketukan dengan nada sangat rendah, diikuti sebuah irama lain.

Perlu diketahui, ikan paus mempunyai kemampuan yang disebut echolocation. Echolocation adalah kemampuan binatang dalam memproduksi frekuensi yang sedang atau tinggi serta mendeteksi echos dari suara ini untuk menentukan jarak dari suatu objek, dan untuk mengenali keadaan fisik di sekitarnya. Echolocation ini memberikan informasi yang detail dan akurat tentang keadaan sekeliling. Echolocation ini memproduksi frekuensi tinggi. Frekuensi tinggi yang digunakan mamalia laut ini memberikan resolusi yang tinggi, meskipun bagaimanapun suara frekuensi tinggi memiliki banyak keterbatasan di dalam air. Echolocation ini penting tidak hanya untuk mendeteksi dan menangkap mangsa tetapi juga melihat lingkungan sekitar.

–          Lumba-lumba

Lumba-lumba dapat mendengar suara yang jauhnya berkilo-kilometer. Sebagai tambahan, dengan menggunakan sistem yang ada pada tubuhnya yang mirip dengan peralatan “sonar” yang digunakan di bawah laut, mereka dapat dengan mudah mengetahui arah dan mengetahui tempat mangsanya. Sistem kerja alat tersebut sebagai berikut : Suara yang dikeluarkan lumba-lumba, yang tidak dapat didengar oleh manusia, menyebar dalam bentuk gelombang suara di bawah air. Ketika suara itu membentur suatu benda, ia akan menumbuknya dan memantul kembali. Waktu yang dibutuhkan suara untuk menumbuk ikan atau batu dan memantul kembali menunjukkan jarak dari mangsa atau batu tersebut. Sistem pada lumba-lumba tersebut mengilhami para ilmuwan untuk membuat sistem sonar pada kapal selam.

Lumba-lumba tidak menggunakan kemampuan ini hanya untuk menentukan keadaan sekelilingnya. Kadangkala mereka berkelompok pada waktu makan dan mengeluarkan suara bernada tinggi yang begitu kuat sehingga mampu membingungkan buruan mereka, yang kemudian siap ditangkap. Lumba-lumba dewasa menghasilkan suara yang tak dapat didengar manusia (20.000 Hz atau lebih tinggi). Pemusatan gelombang suara dilakukan di beberapa tempat di kepala lumba-lumba. Bagian yang disebut melon, yang merupakan struktur berlemak pada kepala depannya, bertindak sebagai lensa suara dan memusatkan suara-suara ketukan yang dipancarkan oleh lumba-lumba ke dalam suatu gelombang yang lebih sempit. Lumba-lumba dapat mengarahkan gelombang ini menurut keinginan dengan menggerakkan kepalanya.
Suara-suara ketukan ini segera menggema kembali ketika mereka menubruk rintangan apa pun. Rahang yang lebih rendah bertindak sebagai sebuah penerima, yang memancarkan sinyal-sinyal kembali ke telinganya. Di masing-masing sisi rahang bawah ini ada daerah bertulang tipis, yang berhubungan dengan suatu bahan lemak. Suara dihubungkan melalui bahan lemak ini pada gelembung pendengaran, sebuah gelembung besar. Kemudian telinga meneruskan data ke otak, yang menelaah dan menerjemahkan artinya. Bahan lemak yang serupa juga berada dalam sonar ikan paus. Lemak (senyawa lemak) yang berbeda mengikat gelombang suara ultrasonik (gelombang suara di atas jangkauan pendengaran kita) yang bergerak melaluinya dengan cara berbeda. Lemak berbeda harus diatur dalam bentuk dan urutan yang tepat untuk memusatkan gelombang suara yang kembali. Masing-masing lemak terpisah itu bersifat khas dan berbeda dengan lemak gemuk pada umumnya dan terbuat dari proses kimiawi yang rumit yang memerlukan sejumlah enzim berbeda.

Lumba-lumba dewasa memancarkan suara yang tak bisa didengar manusia (20.000 Hz atau lebih). Gelombang suara ini dikeluarkan dari benjolan yang disebut “melon”, pada bagian depan kepalanya. Lumba-lumba dapat mengarahkan gelombang ini menurut keinginan dengan menggerakkan kepalanya. Gelombang sonar ini akan segera terpantul ketika menubruk penghalang apa pun. Rahang bawah berguna sebagai penerima, yang mengirim kembali sinyal ke telinga. Telinga meneruskan data ini ke otak, yang menelaah dan menerjemahkan artinya.

Kegunaan lain dari suara oleh mamalia laut kemungkinan untuk melemahkan atau menarik perhatian mangsa. Hasil riset memperlihatkan bahwa mamalia laut memproduksi sumber suara intens ketika mencari makanan. Informasi mengenai penggunaan suara dalam hal ini sangat terbatas, namun dapat dipahami bahwa mamalia laut menggunakan suara untuk proses biologis yang cukup vital. Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa mamalia laut menggunakan sinyal suara untuk berkomunikasi satu sama lain di dalam air. Penelitian terakhir bahkan menunjukkan bahwa paus punya dialek berupa suara siulan dan denyutan.

Shapiro menunjukkan bahwa kedua jenis suara bukanlah sinyal yang dipakai untuk bertukar informasi mengenai sumber makanan, tapi sekedar menunjukkan identitas individu dalam komunikasi sosial. Mereka rutin melakukan migrasi hingga ribuan kilometer dan berkelompok. Maka dengan suara yang berbeda-beda, masing-masing dapat membedakan individu dalam kelompoknya atau kelompok lainnya. Hasil penelitian ini dimuat dalam Journal of Acoustical Society of America edisi September 2006.

Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa sumber suara yaitu kegiatan perikanan para nelayan yang menggunakan peledak atau pukat harimau yang tidak hanya menimbulkan polusi suara namun juga merusak secara langsung ekosistem di laut itu sendiri.

Sumber:

ppunique.wordpress.com/2009/05/12/ternyata-manusia-bukanlah-satu-satunya-seniman-di-planet-ini/

infosketsa.com/index.php?option=com_content&view=article&id=207:radar-a-sonar-terbaik&catid=113:sains-world&Itemid=113

blog.its.ac.id/abimanyu82neitsacid/2007/09/26/pencemaran-suara-di-laut/

harunyahya.com/indo/anak/pesonaalamsatwa11.html

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!


  • None
  • muhammad syafiq: muhammad syafiq gumilang - 230210090007 ada ga ya sumber suara dari laut dalam?
  • allinsusmay: maksih buat infonya.. jadi tau deh ternyata di laut ada suara juga dan sumber suaranya dari mamalia laut
  • Asep Irwan: selain yang dijelaskan diatas sumber suara di laut apa aj?sebutkan?

Categories